[Yesus bersabda,] “Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barang siapa kebilangan nyauwanya karena Aku dan karena Injl, ia akan menyelamatkannya.” Markus 8:35

Mati untuk hidup. Itulah paradoks kehidupan yang terbesar. Kita semua menginginkan yang terbaik dari kehidupan. Kita ingin hidup kita berarti, dan kita inginmerasa bahwa kita menjalani kehidupan semaksimal mungkin setiap harinya di rumah dan di tempat kerja. Kebanyakan kita mencengkeram kehidupan dan berusaha memegangnya seerat mungkin selama pencarian kita akan hidup yang sepenuhnya, tetapi Yesus menawarkan sebuah cara yang berbeda. Alih-alih berpegangan, kita perlu melepaskan. Alih-alih, mempertahankan hak-hak kita, kita perlu menyerahkannya. Alih-alih menuntut cara kita, kita harus menyerahkan takhta tersebut pada Dia yang mengetahui lebih banyak dari kita.

Prinsip paradoks itu dapat diilustrasikan seperti ini: Jika Anda memegang pasir di kedua tangan, Anda harus menggenggamnya supaya tidak tumpah. Tetapi semakin kuat Anda menggenggamnya, pasir tersebut makin banyak yang jatuh darigenggaman Anda. Dan saat Anda masih menggenggam pasir itu, Anda tidak dapat mengambil hadiah emas yang ingin diberikan seseorang kepada Anda. Anda telah “menyelamatkan” pasir dengan berpegang teguh padanya, tetapi Anda telah kehilangan sebuah kesukaan yang jauh lebih besar.

Pertanyaan yang harus dijawab oleh kita masing-masing adalah: Apakah hidup yang Kristus tawarkan lebih berharga daripada hidup yang dapat saya tentukan sendiri? Jika tidak, maka kita perlu memegang semua yang kita mampu sementara kita mampu. Tetapi jika hidup berkelimpahan yang Yesus tawarkan lebih kaya, lebih dalam, dan lebih menggembirakan dari yang lainnya, kita dapat melepaskan apa yang kita miliki untuk menerima apa yang benar-benar kita inginkan. Dan kita membuat evaluasi tersebut seratus kali dalam sehari.

  • Deskripsikan prinsip paradoks.
  • Apakah penawaran Kristus lebih berharga dari apa yang Anda bisa dapatkan oleh diri Anda sendiri? Mengapa atau mengapa tidak?

“la yang memberikan apa yang tidak dapat ia simpan untuk mendapatkan apa yang tidak dapat hilang bukanlah orang bodoh.”Jim Elliot