Semoga semua orang yang menyembah Engkau bersukacita dan bergembira, dan semua yang mencintai keselamatan daripada-Mu terus berkata, “Sungguh agunglah Tuhan.” MAZMUR 40:16 (BIS)

Ketika kita menghargai sesuatu, kita menginginkan setiap orang melihat apa yang kita lihat di dalamnya. Seorang musisi menaikkan volume suaranya, menyiapkan pengeras suara yang lebih besar, dan menjeblakkan pintu pada saat konser! Pemilik galeri menmilih bingkai terbaik untuk lukisannya yang indah dan kemudian menempatkannya pada posisi terbaik di tokonya, dengan pencahayaan yang tepat sehingga memperlihatkan bakat kreatif sang seniman. Pengrajin intan memotong permata untuk memaksimalkan bobot dan kecemerlangan batu itu, kemudian menempatkannya pada latar belakang sutera hitam untuk menonjolkan kemilaunya.

Begitu juga, kita “mengagungkan” pandangan orang terhadap Allah ketika kita menggambarkan Dia sebagai mengagumkan, indah, dan dahsyat. Kita mungkin secara cermat menata kata-kata kita, atau kita secara spontan meneriakkan pujian kepada Allah. Bagaimanapun caranya, kegembiraan kita karena keagungan dan kebaikan-Nya yang mulia serta ketakjuban kita karena Dia sangat mengasihi kita, menunjukkan kepada orang lain betapa dahsyatnya Dia.

Namun itu belum semuanya. Pernahkah Anda mengamati seseorang yang menunjukkan sesuatu yang indah atau menakjubkan? Sesuatu terjadi di dalam hati mereka yang mengagungkan musik, seni, permata, atau hal lainnya yang mereka hargai. Mereka berubah dengan memuji hal itu. Kasih mereka akan musik, kesenian, kerajinan, atau penciptanya bertumbuh, dan kesetiaan mereka membumbung tinggi. Ketika kita memuliakan Allah, kita memberi-Nya pujian yang sepenuhnya layak Dia terima, dan saat kita memuji Dia, kasih kita akan Dia pun bertumbuh.

  • Gambarkan sesuatu yang indah atau mengagumkan yang Anda hargai.
  • Apakah yang terjadi di dalam hati kita ketika kita mengagungkan Allah?

“Saya merasa jauh lebih baik untuk memulai dengan Allah, untuk melihat terlebih dahulu wajah-Nya, untuk mendekatkan jiwa saya pada-Nya sebelum mendekat pada yang lain.” – E.M. Bounds