Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahrwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya. Kolose 3:23-24

Mengapa kita pergi bekerja setiap hari? Kebanyakan kita bangun tidur dan pergi ke kantor untuk banyak alasan yang baik: untuk menafkahi keluarga kita, untuk memakai kemampuan yang telah diberikan Allah kepada kita, untuk menikmati interaksi, kreatititas,dan kesuksesan. Tetapi ketika kita menghadapi kesulitan-kesulitan yang tak terelakkan dari seorang atasan yang rewel, ekonomi yang cenderung menurun, beban pekerjaan yang berat, atau kegagalan sejati, dimana kita dapat menemukan motivasi kita?

Dalam suratnya kepada orang-orang di Kolose, Paulus memberikan instruksi kepada para suami, istri, ayah, dan anak-anak. Lalu dia mengalihkan perhatiaannya kepada segmen lain dalam masyarakat: para hamba (lihat Kolose 3:18-22). Jika ada kelompok yang memiliki alasan untuk mengeluh dan berkecil hati, itu adalah para hamba. Mereka diminta untuk melakukan banyak pekerjaan tetapi hanya diberi sedikit pujian. Paulus tidak hanya berkata kepada mereka untuk bekerja lebih keras. Dia jauh melampaui hal itu, dia mendorong mereka untuk melakukan pekerjaan kasar dan membosankan tersebut dengan segenap hati, dengan rasa antusias sementara mereka ingat bahwa mereka bekerja pertama-tama untuk Tuhan sendiri, bukan untuk majikan-majikan manusia mereka. Tetapi Paulus juga meyakinkan mereka bahwa Allah akan memberikan upah untuk pekerjaan jujur mereka. Mereka mungkin tidak melihat upah ini “sekarang”, tetapi seperti sebuah tunjangan hari tua, pada suatu hari hasilnya akan menggembirakan!

Kita dapat turun dari tempat tidur setiap harinya dengan jaminan bahwa kita bekerja untuk Tuhan dan bahwa sikap baik serta kerja keras kita akan diberi upah secara berlimpah – Jika tidak oleh para majikan kita sekarang, nanti oleh Allah semesta alam. Perspektif itu merubah motivasi dan sikap kita terhadap pekerjaan!

  • Apa perbedaannya bagi Anda ketika menyadaribahwa Anda bekerja khususnya bagi Allah, bukan untuk atasan dan perusahaan Anda?
  • Apa yang perlu terjadi pada pemikiran, sikap, dan tindakan Anda untuk merefleksikan perspektif ini?

“Semoga dia yang berada di tempat tertinggi memberikan pelayanan yang terbaik.”Robert Thibodeau

“Kita takut bukan karena, ketika kita mengenakan seluruh senjata kebenaran dan bersembunyi di balik Yesus Kristus, kita tahu kepada Siapa kita percaya dan kita aman dalam kepercayaan tersebut. Kita akan melayani tanpa rasa takut, dan keefektifan serta produkifitas kita akan meningkat dengan tajam.”Zig Ziglar